Thursday 13 December 2012

Tahapan Implementasi Sistem pada Metodologi SDLC untuk Sistem Informasi Web


Tahapan Implementasi Sistem pada Metodologi SDLC untuk Sistem Informasi Web

Pengembangan Metodologi untuk Sistem informasi Web dalam project ini berdasarkan banyak literature, tahapan dalam methodology ini sama dengan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan Tahapan SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :

1. Planning

2. Analisa
- Analisa Teknologi
- Analisa Informasi
- Analisa User
- Analisa Biaya dan Resiko

3. Desain
- Desain Informasi
- Desain Grafik
- Database Application
- Model Development
- Database Design
- PHP Library Development

4. Implementasi
- Desain Review
- Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
- Penulisan Program dan Instalasi
- Pengujian Web dan Dokumen Web
- Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )




Struktur Metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :


Gambar 1. Arsitektur SDLC Dalam Sistem informasi Web
2.2.1 Tahap Planning

Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan [4] :

- Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi
- Sistem Investigasi berupa wawancara,observasi, quesioner.

Dalam tahapan ini jika tahap feasibility hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client.
Contoh Form Request [5] :







































Setelah tahap proposal disetujui, maka rencana melakukan komunikasi dengan client, untuk mengetahui kebutuhan lebih detail dari project, kesepakatan waktu yang diperlukan dan biaya.

2.2.2 Tahap Analisa.

Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah [ 3] :

- Analisa Teknologi , teknologi yang digunakan, pemilihan desain Web, desain grafis.

- Analisa Informasi, mengenai informasi static dan informasi dinamis yang digunakan

- Analisa User, Kategori user yang digunakan dalam sistem informasi Web.

- Analisa Biaya dan Resiko

Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user.
Prototype [6] adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC ( Sistem Development Life Cycle).

Keuntungan dari Prototipe [6]

- Mengurangi waktu dalam pengembangan system
- Mengurangi dan efisiensi dalam biaya.
- Kebutuhan user akan dipenuhi disini, karena dengan proses iterasi semua kebutuhan user akan diketahui semua dengan adanya feedback dari user.
- Dengan adanya feedback dari user, secara iterasi kebutuhan akan kedepannya dapat direncanakan, selain itu user dan developer dapat mengetahui project secara jelas dan tepat.

Kekurangan dari Prototipe [6]

sil analisa tidak detail karena hanya mengenai pembahasan yang sedang difokuskan dengan user. Tidak ketahap selanjutnya.

- Pengembang menjadi berfokuskan pada prototype yang telah dibuat.
- Pengembangan sistem dapat menjadi lama dalam penyelesainnya
- User akan terlalu

mengharapkan sistem yang sama yang ada di prototype Dalam tahap analisa, terdapat kegagalan dalam tahap ini sehingga banyak sistem Web aplikasi gagal diterapkan dalam membangun system informasi Web[3]. Diantaranya :

1. Umumnya produk yang ditawarkan tidak mencakup untuk user pemula karena sulit untuk user baru yang memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan produk.
2. Menu dalam sistem, kadang tidak user friendly, bagi programmer biasanya hal menu tersebut sudah mewakili atau mudah digunakan, namun untuk user, seperti permainan puzzle yang menunya tidak jelas.
3. Sistem yang ditampilkan, umumnya kurang dalam petunjuk dari setiap menu, sehingga user akan kesulitan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
4. Sistem atau produk yang digunakan membutuhkan kebutuhan yang tinggi ,misalkan dalam Website tersebut membutuhkan java applet dalam membuka halaman yang ingin ditampilkan. Hal ini berkaitan dengan bandwidth yang dimiliki oleh user. Umumnya user akan meninggalkan Web tersebut jika membutuhkan instalasi dan download untuk membuka sebuah situs.
5. Untuk menu pencarian produk masih kurang bagi user, sehingga user hanya mencari yang terdapat ditampilan di Web, tidak melihat produk keseluruhan. Atau juga kesulitan dalam mencari produk yang diinginkan.

2.2.3 Tahap Desain

Pada tahap desain dapat dibagi menjadi 2 hal yaitu :
- Tahap Desain Informasi
- Tahap Desain Grafik

Jika sistem informasi Web menggunakan database maka dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu [7]
- Model Development
- Desain Database

2.2.3.1 Tahap Desain Informasi

Tahap informasi, seperti desain dari set hyperlink-link halaman Web. Atau juga struktur desain dari database dan proses dari data. Dalam tahap ini dihasilkan dalam bentuk diagram yang menggambarkan informasi dalam bentuk hierarki.

2.2.3.2 Tahap Desain Grafis

Dalam tahap Desain grafik diperlukan kesesuaian dari [8] :
- Warna
- Layout ( tampilan )
- Gambar dan graphic

Semuanya menjadi kesatuan agar terlihat menarik. Tidak lupa menambahkan logo perusahaan . Dalam tahap desain, dilakukan iterasi dengan user mengenai tampilan desain yang akan dibuat. User akan mengikuti perkembangan project dan permintaan user yang berubah – ubah dapat dihindari ditahap ini.

2.2.3.3 Model Development

Merupakan model yang akan digunakan sebagai arsiteketur sistem. Model ini menggambarkan relationship hubungan) dari sistem keseluruhan, antara semua fungsi dalam module yang terpisah, perubahan atau perpindahan data dari module dalam sistem.

2.2.3.4 Desain Database

Merupakan hubungan relasi antara table dapat berupa normalisasi, dan menggambarkan secara detail masukan dan keluaran data. Dalam mendesain sebuah Web terutama dalam tahap informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9] :

1. Informasi, dalam membuat system informasi Web, yang terpenting dari keinginan user adalah informasi yang diberikan dari situs tersebut. Informasi yang ditawarkan dapat berupa informasi produk, artikel, diskon harga, tips dan lain –lain.
2. Update Informasi Jika sebuah Web memiliki informasi yang statis, user jarang untuk melihat kembali situs tersebut walaupun secara desain sudah menarik namun tidak ada perubahan informasi 
maka user tidak akan mengujungi situs tersebut, Update informasi suatu cara untuk menarik user agar selalu mengunjungi situs.
3. Jumlah pengunjung Penambahan data untuk menampilkan junlah pengunjung yang tersedia dalam Web site, salah satu trik dalam memotivasi user untuk mengetahui berapa jumlah user yang telah mengunjungi Web site.
4. Akses cepat dalam membuka halaman Web Tampilan animasi seperti flash, java, image dapat membuat halaman Web dibuka sangat lama, umumnya user segan untuk menunggu Web site tersebut. Maka dalam merancang sebuah Web dioptimalkan design yang diperlukan.
5. Tampilan Desain yang baik dilihat. Untuk Web site bukanlah desain yang lebih diutamakan, namun lebih mudah dalam navigate Web. Kemudian Web site yang dibuat haruslah mempunyai credibility, jika user masuk ke Web site, user mempercayai situs tersebut tidak berisikan virus, spyware atau menuju ke situs terlarang.
6. Interaktif.
Dalam hal ini disajikan informasi yang membuat user tertarik ingin mengunjungi situs. Sebagai contoh situs roti dan kue, maka untuk menarik user atau pengunjung diberikan informasi seperti :
- Artikel tentang resep roti
- Diskon harga
- Update informasi tentang produk yang dijual.

Terdaftar dalam search engine.Metoda yang praktis dan cepat untuk mengenalkan situs. Dapat melalui Google, Yahoo atau MSN dapat juga mengikuti mailing list, link dalam Web site lain .

Kemudian beberapa hal yang diperhatikan dalam membuat Web desain, diantaranya [8] :

- Halaman utama Web Site minimal membuka halaman sampai 8 detik atau minimal jika menggunakan bandwidth sekitar 56 K dengan modem.
- Menggunakan META tags di HTML di setiap halaman Web Site. Umumnya search engine akan mencari keyword berdasarkan Meta tags yang terdapat di HTML.
- Pemilihan Background dan warna text harus cermat. Kadang kombinasi background dan warna text membuat tulisan text jadi sulit dibaca.
- Mengurangi gambar animasi. Selain menggangu tampilan serta Web dengan banyak animasi terlihat tidak professional. Serta dengan banyak animasi halaman Web menjadi lama untuk dijalankan.
- Web site yang ditampilkan haruslah menspesifikasikan product yang ditawarkan. Umumya user jika tidak menemukan produk yang dicari akan dicari ke Web lain ataupun bahkan tidak pernah mengujungi situs yang dibuat.
- Jangan meletakan banner diatas halaman utama. Batasi jumlah banner disetiap halaman minimal 2 banner di setiap halaman.
- Tambahkan kontak informasi di setiap halaman dalam Web site. Dan usahakan membalas semua komentar dan saran lebih kurang 48 jam. Ini akan membantu dalam hubungan relationship.
- Periksa kembali tentang ejaan dan tata bahasa yang salah, serta link dan image berkerja dengan baik.
- Memudahkan desain supaya mudah dalam di navigate ( jelajahi).
- Ujikan ke semua browser yang ada seperti Internet eksplorer, Firefox, Opera.

2.2.4 Tahap Implementasi

Dalam tahap terakhir ini menjadi beberapa langkah yaitu [3] :
 - Desain Review
 - Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
 - Penulisan Program dan Instalasi
 - Pengujian Web dan Dokumen Web
 - Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )

Untuk tahap Desain Review, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9]:

- Pemeriksaan HTML, seperti link dalam setiap halaman dan file –file yang lainnya seperti image, file pdf, animasi dan lain –lain
- Disarankan mengurangi penggunaan frame dalam Web, perbedaan aplikasi browser yang digunakan mempengaruhi tampilan Web.
- Menggunakan ukuran font yang besar atau sedang, untuk memudahkan dalam membaca setiap halaman Web.
- Menghindari penggunaan kata "clik here" digantikan dengan "detail" atau "lebih lengkap". Membuat user tertarik untuk menuju halaman berikutnya.
- Menggunakan judul dokumen di setiap halaman, dalam HTML umumnya menggunakan <TITTLE> …..</TITTLE>.

Pemilihan sumber daya hardware dan software berhubungan dengan teknologi yang akan digunakan, penulisan program dan instalasi setelah ditetapkan teknologinya dan rancangan yang telah dianalisa sebelumnya seperti e-commerce atau hanya HTML. Dalam pengujian Web, dilakukan pengujian sistem untuk menguji kinerja dari sistem dan mencari kesalahan dari sistem.

Dalam pengujian documenter dapatbeberapa hal [10] :

1. Akurasi atau ketepatan dari dokumen. Seperti contact person yang dapat dihubungi dari penulis dokumen dan email yang dapat dihubungi.dan menghindari kerancuan antara Web master dengan contact person dalam penulis dokumen.
2. Authority Web. Dokumen yang telah diterbitkan dalam halaman Web, mencatumkan pula link dari situs lain, jika dokumen tersebut telah ditampilkan di situs lain
3. Objective Information. Mengenai keakuratan dokumen seperti batas waktu informasi dalam dokumen. Misalkan informasi lowongan kerja jika sudah dalam batas waktu yang ditetapkan, maka informasi tersebut haruslah dihapus.
4. Currency, jika informasi tersebut ditampilkan setiap hari maka terdapat keterangan perubahan dan update link, mengenai tanggal dan infor
masi.

0 comments:

Post a Comment

Tahapan Implementasi Sistem pada Metodologi SDLC untuk Sistem Informasi Web

Tahapan Implementasi Sistem pada Metodologi SDLC untuk Sistem Informasi Web

Pengembangan Metodologi untuk Sistem informasi Web dalam project ini berdasarkan banyak literature, tahapan dalam methodology ini sama dengan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan Tahapan SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :

1. Planning

2. Analisa
- Analisa Teknologi
- Analisa Informasi
- Analisa User
- Analisa Biaya dan Resiko

3. Desain
- Desain Informasi
- Desain Grafik
- Database Application
- Model Development
- Database Design
- PHP Library Development

4. Implementasi
- Desain Review
- Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
- Penulisan Program dan Instalasi
- Pengujian Web dan Dokumen Web
- Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )




Struktur Metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :


Gambar 1. Arsitektur SDLC Dalam Sistem informasi Web
2.2.1 Tahap Planning

Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan [4] :

- Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi
- Sistem Investigasi berupa wawancara,observasi, quesioner.

Dalam tahapan ini jika tahap feasibility hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client.
Contoh Form Request [5] :







































Setelah tahap proposal disetujui, maka rencana melakukan komunikasi dengan client, untuk mengetahui kebutuhan lebih detail dari project, kesepakatan waktu yang diperlukan dan biaya.

2.2.2 Tahap Analisa.

Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah [ 3] :

- Analisa Teknologi , teknologi yang digunakan, pemilihan desain Web, desain grafis.

- Analisa Informasi, mengenai informasi static dan informasi dinamis yang digunakan

- Analisa User, Kategori user yang digunakan dalam sistem informasi Web.

- Analisa Biaya dan Resiko

Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user.
Prototype [6] adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC ( Sistem Development Life Cycle).

Keuntungan dari Prototipe [6]

- Mengurangi waktu dalam pengembangan system
- Mengurangi dan efisiensi dalam biaya.
- Kebutuhan user akan dipenuhi disini, karena dengan proses iterasi semua kebutuhan user akan diketahui semua dengan adanya feedback dari user.
- Dengan adanya feedback dari user, secara iterasi kebutuhan akan kedepannya dapat direncanakan, selain itu user dan developer dapat mengetahui project secara jelas dan tepat.

Kekurangan dari Prototipe [6]

sil analisa tidak detail karena hanya mengenai pembahasan yang sedang difokuskan dengan user. Tidak ketahap selanjutnya.

- Pengembang menjadi berfokuskan pada prototype yang telah dibuat.
- Pengembangan sistem dapat menjadi lama dalam penyelesainnya
- User akan terlalu

mengharapkan sistem yang sama yang ada di prototype Dalam tahap analisa, terdapat kegagalan dalam tahap ini sehingga banyak sistem Web aplikasi gagal diterapkan dalam membangun system informasi Web[3]. Diantaranya :

1. Umumnya produk yang ditawarkan tidak mencakup untuk user pemula karena sulit untuk user baru yang memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan produk.
2. Menu dalam sistem, kadang tidak user friendly, bagi programmer biasanya hal menu tersebut sudah mewakili atau mudah digunakan, namun untuk user, seperti permainan puzzle yang menunya tidak jelas.
3. Sistem yang ditampilkan, umumnya kurang dalam petunjuk dari setiap menu, sehingga user akan kesulitan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
4. Sistem atau produk yang digunakan membutuhkan kebutuhan yang tinggi ,misalkan dalam Website tersebut membutuhkan java applet dalam membuka halaman yang ingin ditampilkan. Hal ini berkaitan dengan bandwidth yang dimiliki oleh user. Umumnya user akan meninggalkan Web tersebut jika membutuhkan instalasi dan download untuk membuka sebuah situs.
5. Untuk menu pencarian produk masih kurang bagi user, sehingga user hanya mencari yang terdapat ditampilan di Web, tidak melihat produk keseluruhan. Atau juga kesulitan dalam mencari produk yang diinginkan.

2.2.3 Tahap Desain

Pada tahap desain dapat dibagi menjadi 2 hal yaitu :
- Tahap Desain Informasi
- Tahap Desain Grafik

Jika sistem informasi Web menggunakan database maka dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu [7]
- Model Development
- Desain Database

2.2.3.1 Tahap Desain Informasi

Tahap informasi, seperti desain dari set hyperlink-link halaman Web. Atau juga struktur desain dari database dan proses dari data. Dalam tahap ini dihasilkan dalam bentuk diagram yang menggambarkan informasi dalam bentuk hierarki.

2.2.3.2 Tahap Desain Grafis

Dalam tahap Desain grafik diperlukan kesesuaian dari [8] :
- Warna
- Layout ( tampilan )
- Gambar dan graphic

Semuanya menjadi kesatuan agar terlihat menarik. Tidak lupa menambahkan logo perusahaan . Dalam tahap desain, dilakukan iterasi dengan user mengenai tampilan desain yang akan dibuat. User akan mengikuti perkembangan project dan permintaan user yang berubah – ubah dapat dihindari ditahap ini.

2.2.3.3 Model Development

Merupakan model yang akan digunakan sebagai arsiteketur sistem. Model ini menggambarkan relationship hubungan) dari sistem keseluruhan, antara semua fungsi dalam module yang terpisah, perubahan atau perpindahan data dari module dalam sistem.

2.2.3.4 Desain Database

Merupakan hubungan relasi antara table dapat berupa normalisasi, dan menggambarkan secara detail masukan dan keluaran data. Dalam mendesain sebuah Web terutama dalam tahap informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9] :

1. Informasi, dalam membuat system informasi Web, yang terpenting dari keinginan user adalah informasi yang diberikan dari situs tersebut. Informasi yang ditawarkan dapat berupa informasi produk, artikel, diskon harga, tips dan lain –lain.
2. Update Informasi Jika sebuah Web memiliki informasi yang statis, user jarang untuk melihat kembali situs tersebut walaupun secara desain sudah menarik namun tidak ada perubahan informasi 
maka user tidak akan mengujungi situs tersebut, Update informasi suatu cara untuk menarik user agar selalu mengunjungi situs.
3. Jumlah pengunjung Penambahan data untuk menampilkan junlah pengunjung yang tersedia dalam Web site, salah satu trik dalam memotivasi user untuk mengetahui berapa jumlah user yang telah mengunjungi Web site.
4. Akses cepat dalam membuka halaman Web Tampilan animasi seperti flash, java, image dapat membuat halaman Web dibuka sangat lama, umumnya user segan untuk menunggu Web site tersebut. Maka dalam merancang sebuah Web dioptimalkan design yang diperlukan.
5. Tampilan Desain yang baik dilihat. Untuk Web site bukanlah desain yang lebih diutamakan, namun lebih mudah dalam navigate Web. Kemudian Web site yang dibuat haruslah mempunyai credibility, jika user masuk ke Web site, user mempercayai situs tersebut tidak berisikan virus, spyware atau menuju ke situs terlarang.
6. Interaktif.
Dalam hal ini disajikan informasi yang membuat user tertarik ingin mengunjungi situs. Sebagai contoh situs roti dan kue, maka untuk menarik user atau pengunjung diberikan informasi seperti :
- Artikel tentang resep roti
- Diskon harga
- Update informasi tentang produk yang dijual.

Terdaftar dalam search engine.Metoda yang praktis dan cepat untuk mengenalkan situs. Dapat melalui Google, Yahoo atau MSN dapat juga mengikuti mailing list, link dalam Web site lain .

Kemudian beberapa hal yang diperhatikan dalam membuat Web desain, diantaranya [8] :

- Halaman utama Web Site minimal membuka halaman sampai 8 detik atau minimal jika menggunakan bandwidth sekitar 56 K dengan modem.
- Menggunakan META tags di HTML di setiap halaman Web Site. Umumnya search engine akan mencari keyword berdasarkan Meta tags yang terdapat di HTML.
- Pemilihan Background dan warna text harus cermat. Kadang kombinasi background dan warna text membuat tulisan text jadi sulit dibaca.
- Mengurangi gambar animasi. Selain menggangu tampilan serta Web dengan banyak animasi terlihat tidak professional. Serta dengan banyak animasi halaman Web menjadi lama untuk dijalankan.
- Web site yang ditampilkan haruslah menspesifikasikan product yang ditawarkan. Umumya user jika tidak menemukan produk yang dicari akan dicari ke Web lain ataupun bahkan tidak pernah mengujungi situs yang dibuat.
- Jangan meletakan banner diatas halaman utama. Batasi jumlah banner disetiap halaman minimal 2 banner di setiap halaman.
- Tambahkan kontak informasi di setiap halaman dalam Web site. Dan usahakan membalas semua komentar dan saran lebih kurang 48 jam. Ini akan membantu dalam hubungan relationship.
- Periksa kembali tentang ejaan dan tata bahasa yang salah, serta link dan image berkerja dengan baik.
- Memudahkan desain supaya mudah dalam di navigate ( jelajahi).
- Ujikan ke semua browser yang ada seperti Internet eksplorer, Firefox, Opera.

2.2.4 Tahap Implementasi

Dalam tahap terakhir ini menjadi beberapa langkah yaitu [3] :
 - Desain Review
 - Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
 - Penulisan Program dan Instalasi
 - Pengujian Web dan Dokumen Web
 - Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )

Untuk tahap Desain Review, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9]:

- Pemeriksaan HTML, seperti link dalam setiap halaman dan file –file yang lainnya seperti image, file pdf, animasi dan lain –lain
- Disarankan mengurangi penggunaan frame dalam Web, perbedaan aplikasi browser yang digunakan mempengaruhi tampilan Web.
- Menggunakan ukuran font yang besar atau sedang, untuk memudahkan dalam membaca setiap halaman Web.
- Menghindari penggunaan kata "clik here" digantikan dengan "detail" atau "lebih lengkap". Membuat user tertarik untuk menuju halaman berikutnya.
- Menggunakan judul dokumen di setiap halaman, dalam HTML umumnya menggunakan <TITTLE> …..</TITTLE>.

Pemilihan sumber daya hardware dan software berhubungan dengan teknologi yang akan digunakan, penulisan program dan instalasi setelah ditetapkan teknologinya dan rancangan yang telah dianalisa sebelumnya seperti e-commerce atau hanya HTML. Dalam pengujian Web, dilakukan pengujian sistem untuk menguji kinerja dari sistem dan mencari kesalahan dari sistem.

Dalam pengujian documenter dapatbeberapa hal [10] :

1. Akurasi atau ketepatan dari dokumen. Seperti contact person yang dapat dihubungi dari penulis dokumen dan email yang dapat dihubungi.dan menghindari kerancuan antara Web master dengan contact person dalam penulis dokumen.
2. Authority Web. Dokumen yang telah diterbitkan dalam halaman Web, mencatumkan pula link dari situs lain, jika dokumen tersebut telah ditampilkan di situs lain
3. Objective Information. Mengenai keakuratan dokumen seperti batas waktu informasi dalam dokumen. Misalkan informasi lowongan kerja jika sudah dalam batas waktu yang ditetapkan, maka informasi tersebut haruslah dihapus.
4. Currency, jika informasi tersebut ditampilkan setiap hari maka terdapat keterangan perubahan dan update link, mengenai tanggal dan infor
masi.

0 comments:

Post a Comment

 

Metode SDLC Copyright © 2009 Cosmetic Girl Designed by Ipietoon | In Collaboration with FIFA
and web hosting